Pengertian Use Case Diagram
Use Case Diagram adalah salah satu jenis diagram yang digunakan untuk mendeskripsikan interaksi antara pengguna (user) dengan sistem yang dibuat. Use Case Diagram juga berguna untuk mengidentifikasi kebutuhan pengguna, skenario yang mungkin terjadi, dan elemen-elemen yang terlibat dalam interaksi tersebut. Use Case Diagram biasanya digunakan pada tahap awal dalam proses pengembangan perangkat lunak.
Langkah-langkah Membuat Use Case Diagram
Tentukan Aktor dan Use Case
Langkah pertama dalam membuat Use Case Diagram adalah menentukan aktor dan use case. Aktor adalah entitas yang berinteraksi dengan sistem, sementara use case adalah tindakan yang dilakukan oleh aktor pada sistem. Misalnya, pada sebuah sistem e-commerce, aktor dapat berupa pembeli dan use case-nya adalah membuat pesanan atau melakukan pembayaran.
Identifikasi Hubungan Antara Aktor dan Use Case
Setelah menentukan aktor dan use case, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi hubungan antara keduanya. Ada tiga jenis hubungan yang umumnya digunakan dalam Use Case Diagram, yaitu hubungan asosiasi, inklusi, dan extend. Hubungan asosiasi digunakan untuk menghubungkan aktor dengan use case utama, sementara inklusi dan extend digunakan untuk menghubungkan use case tambahan yang terkait dengan use case utama.
Deskripsikan Setiap Use Case
Setelah mengidentifikasi hubungan antara aktor dan use case, langkah selanjutnya adalah mendeskripsikan setiap use case. Deskripsi use case harus mencakup informasi tentang tujuan use case, skenario yang mungkin terjadi, dan elemen-elemen yang terlibat dalam use case tersebut.
Tambahkan Kondisi Alternatif
Selain deskripsi skenario utama, Use Case Diagram juga harus mencakup kondisi alternatif yang mungkin terjadi dalam interaksi antara aktor dan sistem. Kondisi alternatif adalah skenario yang berbeda dari skenario utama, seperti kesalahan input atau kegagalan sistem.
Tentukan Level Abstraksi
Use Case Diagram dapat dibuat dalam beberapa level abstraksi, tergantung pada kebutuhan pengguna. Level abstraksi yang lebih tinggi hanya menunjukkan use case utama tanpa detail yang terlalu banyak, sementara level abstraksi yang lebih rendah mencakup semua use case dan kondisi alternatif yang terkait.
Gunakan Notasi yang Tepat
Notasi yang digunakan dalam Use Case Diagram harus tepat dan konsisten, sehingga mudah dipahami oleh semua orang yang terlibat dalam pengembangan perangkat lunak. Beberapa notasi yang umum digunakan dalam Use Case Diagram antara lain aktor, use case, hubungan asosiasi, inklusi, dan extend.
Sesuaikan dengan Standar Industri
Terakhir, Use Case Diagram harus disesuaikan dengan standar industri yang berlaku. Beberapa standar yang umum digunakan dalam pengembangan perangkat lunak antara lain Unified Modeling Language (UML) dan Business Process Modeling Notation (BPMN).
Kesimpulan
Membuat Use Case Diagram adalah langkah penting dalam pengembangan perangkat lunak yang dapat membantu mengidentifikasi kebutuhan pengguna, skenario yang mungkin terjadi, dan elemen-elemen yang terlibat dalam interaksi antara pengguna dan sistem. Use Case Diagram juga berguna untuk memudahkan komunikasi antara pengembang dan pengguna, serta mengurangi risiko kesalahan dalam pengembangan perangkat lunak.
Sumber
https://www.tutorialspoint.com/uml/uml_use_case_diagram.htm