Website Statis
Website statis merupakan jenis website yang isinya tidak berubah selama website tersebut diakses. Hal ini dikarenakan website statis dibuat menggunakan HTML dan CSS yang tidak memiliki fitur dinamis seperti database atau scripting. Contoh website statis adalah website company profile, portfolio, atau landing page.
Kelebihan dari website statis adalah mudah dibuat dan tidak memerlukan biaya yang besar untuk pembuatan dan maintenance. Namun, kekurangannya adalah website ini tidak interaktif dan tidak memiliki fitur dinamis seperti search bar atau form input.
Website Dinamis
Website dinamis merupakan jenis website yang isinya dapat berubah-ubah sesuai dengan permintaan pengguna. Website ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman seperti PHP, Javascript, atau Ruby on Rails yang memungkinkan interaksi dengan server dan database. Contoh website dinamis adalah social media, e-commerce, atau blog.
Kelebihan dari website dinamis adalah interaktif dan memiliki fitur dinamis yang memudahkan pengguna dalam mencari informasi atau membeli produk. Namun, kekurangannya adalah biaya pembuatan dan maintenance yang lebih besar dibandingkan dengan website statis.
Perbedaan Website Statis dan Dinamis
Perbedaan utama antara website statis dan dinamis adalah pada isi dan fitur yang disediakan. Website statis hanya menyediakan informasi yang tidak bisa berubah-ubah, sedangkan website dinamis menyediakan informasi yang bisa berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Contoh perbedaan lainnya adalah pada fitur yang disediakan. Website dinamis memiliki fitur seperti search bar, form input, atau shopping cart yang memungkinkan pengguna untuk melakukan interaksi dengan website. Sedangkan website statis hanya menyediakan informasi yang bisa dibaca oleh pengguna.
Kesimpulan
Website statis dan dinamis memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pengguna harus memilih jenis website yang sesuai dengan kebutuhan dan budget yang dimiliki. Jika hanya memerlukan website untuk menyediakan informasi, maka website statis bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika memerlukan website yang interaktif dan memiliki fitur dinamis, maka website dinamis bisa menjadi pilihan yang lebih baik.
Demikianlah penjelasan mengenai contoh website statis dan dinamis. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca.